Friday, January 15, 2016

Fahri Hamzah Ngamuk Mengusir Penyidik KPK Dari DPR !!!!



Ketegangan tidak bisa dihindari saat beberapa puluh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengacak-acak gedung perwakilan rakyat. Aktivitas ini memperoleh memprotes keras dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Penyidik KPK menggeledah ruangan kerja anggota PDIP Damayanti Wisnu Putranti yang barusan tertangkap tangan berkenaan sangkaan suap proyek di KemenPU-Pera th. 2016, sebagian hari kemarin. Penggeledahan ini dikerjakan di lantai 6 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan.

Fahri naik pitam demikian merasakan penyidik KPK ditemani oleh anggota Brimob komplit dengan senjata laras panjang. Ia emosi karena ada aparat yang membawa-bawa senjata kedalam 'markasnya'.

 " Janganlah geledah bawa-bawa senjata, " semprot Fahri pada penyidik KPK didalam ruangan kerja Damayanti, Jumat (15/1).

Karena sangat geramnya, Fahri berani bertanggungjawab atas larangannya ini pada Kapolri segera. " Tak bisa bawa senjata kesini (DPR). Kelak saya katakan Kapolri, saya yang tanggung jawab, " katanya membentak.

Pantauan merdeka. com, selesai dibentak Fahri, penyidik KPK kaget serta segera hentikan kegiatannya serta tampak memakai telephone selulernya untuk menghubungi seorang.

Selesai membentak penyidik KPK, Fahri juga keluar dari ruang. Tetapi, di dekat pintu keluar ia kembali naik pitam demikian lihat barisan anggota Brimob komplit dengan senjata laras panjang.

 " Saya minta tak ada senjata di Gedung Parlemen ya. Ini telah sesuai sama prosedurnya, " semprot Fahri pada beberapa anggota Brimob.

Waktu di tanya mass media berkenaan kemarahannya, Fahri menyampaikan dianya tak sukai bakal kehadiran anggota polisi komplit dengan senjata laras panjang ada didalam gedung DPR.

 " Saya tidak geram digeledah, hanya saya tidak sukai saja bawa senjata. Kelak saya juga ingin minta surat-suratnya, " ungkap Fahri.

Senang memarahi penyidik KPK serta anggota Brimob, Fahri juga segera meninggalkan tempat.

Tetapi, tidak hingga di situ. Kemarahan Fahri berlanjut waktu tahu penyidik KPK juga menggeledah ruangan krja Wakil Ketua Komisi V Fraksi PKS Yudi Widiawan di lantai 3 Gedung Nusantara I. Penyidik KPK yang disangka datang mencari alat bukti berkenaan tertangkapnya Anggota Komisi V DPR, Damayanti Wisnu Putranti ditahan oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.

Disini, Fahri yang ditemani Nasir Djamil anggota Komisi III ikut serta adu mulut dengan pimpinan penyidik KPK HN Christian. Terkecuali masih tetap mempersoalkan ada senjata laras panjang, keduanya juga tidak terima karena penyidik KPK tak membawa surat penggeledahan untuk ruangan kerja Yudi.

Politisi PKS itu bersikukuh, DPR yaitu instansi rakyat serta mesti dijaga citranya.

 " Tak bisa bawa senjata ke DPR, itu instansi rakyat, " tutur Fahri di hadapan penyidik KPK HN Christian di ruang Fraksi PKS.

 " Itu yaitu pekerjaan kami, kami memiliki hak, " jawab Christian.

 " Disini ada pengamanan tidak? " balas Fahri.

 " Kami mempunyai hak. Saya diperintahkan oleh KUHAP untuk lakukan itu, " tutur Christian tidak ingin kalah.

Mendengar ini, Fahri juga lalu mempertanyakan surat pekerjaan kesepuluh penyidik KPK itu.

 " Mana surat pekerjaan? Tolong (keluar), " kata Fahri sedikit mengusir.

 " Saya telah izin. Saya tak ada masalah dengan Anda. Waktu masalahnya dengan biro hukum serta MKD, " kata Christian.

 " Tolong keluar!, " lagi-lagi Fahri mengusir.

Kelihatannya penyidik itu tidak ingin menggubris pengusiran Fahri. Christian menyampaikan bakal terus bertahan di ruang itu.

 " Tak. Saya memiliki tanggung jawab denga pekerjaan saya. Saya terus disini, " kata Christian.

Mendengar ini, Fahri lalu mempermasalahkan pengawalan penyidik KPK oleh 4 anggota Bri-mob dengan senjata laras panjang.

 " Tak bisa bawa senjata, " bentak Fahri.

 " Itu mengakibatkan kerusakan nama instansi. Anda belum pasti ada yang salah namun Anda menggeledah, " tutur Fahri ketus.

 " Saya ada surat. Pamdal telah ikuti kami dari tadi pagi. Silahkan bertanya Pamdal. Saya kerjakan pekerjaan negara, " jawab Christian.

Mendengar kata pekerjaan negara, emosi Fahri juga meledak. Ia menyampaikan bila ia juga menggerakkan pekerjaan negara dalam melindungi kewibawaan DPR.

 " Saya juga kerjakan pekerjaan negara. DPR ini instansi rakyat yang perlu dijaga, " sergah Fahri dengan muka memerah.

Pantauan merdeka. com, walau pernah beradu mulut, penyidik KPK terus melanjutkan penggeledahan. Fahri juga lalu keluar serta menjumpai mass media.

0 comments:

Post a Comment