Thursday, December 10, 2015

NGERI BANGET TOLONG JANGAN DI SEPELEKAN "((SEHAT ITU MAHAL,PLEASE DI BACA DAN DI SHARE YA)) : WOW NGERI'' JANGAN SAMPAI ANAK ISTRI MAUPUN SAHABAT KITA YANG MENJADI KORBAN : AWAS JANGAN TERLALU SERING MINUM TEH PANAS APABILA TIDAK INGIN DISERANG PENYAKIT MENGERIKAN !!




Meminum secangkir teh hangat memang nikmat, namun apabila suhunya terlampau panas kebiasaan inijustru jadi beresiko buruk untuk kesehatan. Satu riset menunjukan minum teh panas dapatmemperbesar kemungkinan diserang kanker. Keterkaitan pada minuman panas dengan penyakit kanker telah di ketahui mulai sejak sebagian dekade lantas. Artikel pertama yang menyimpulkan keterikatan itu dipublikasikan pada tahun1939. Tetapi sangkutan pada kebiasaan meminum teh dalam keadaan panas dengan penambahan kemungkinan terkenakanker tenggorokan secara tegas dinyatakan dalam suatu hasil penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Kesehatan Inggris th. 2009. Temuan itu menyimpulkan semakin panas teh yang Anda minum, makin besarresiko Anda diserang kanker
tenggorokan.

Kesimpulan itu didasarkan pada penelitian yang dikerjakan di Utara Iran, di suatu tempat dimanawarganya sukai sekali minum teh serta mereka sukai meminumnya dalam situasi sangatlah panas – bahkan sampai 80 derajat Celsius.
Serta tempat ini dapat populer juga sebagai satu diantara daerah dengan insiden paling tinggi kanker esofagus (kerongkongan) tipe Karsinoma sel skuamosa di dunia, dengan jumlah seputar 15 orang per 100. 000 jiwa menanggung derita penyakit ini.

Beberapa peneliti temukan bahwa kebiasaan warga di tempat itu meminum teh dengan teratur dalam kondisisangat panas yakni diatas 65 derajat Celcius kenyataannya delapan kali lebih berisiko terserang kanker esofagus. Sebentar mereka yang minum teh panas dengan suhu pada 60­65 derajat 2 x lipat mempunyai kemungkinan terkenakanker.

Suhu minuman teh ini sangatlah panas diluar standard orang umumnya, “terutama bila memberikan susukedalam teh, jadi dengan cara automatis itu bakal turunkan suhu minuman teh mereka dengan cara utama, ” kata Professor David Whiteman, Kepala Grup Pengawas Kanker di QIMR Berghoffer.

0 comments:

Post a Comment